Daya Jual The Little Black Dress
Gaun hitam mungil ini begitu popular dan diyakini mempunyai power luar biasa dalam dunia mode. Bahkan dalam urusan daya jual.
Sebelumnya gaun hitam dikenal hanya untuk acara berkabung atau sebagai busana wajib para biarawati di Eropa, bahkan pakaian wajib seorang pelayan wanita di sebuah keluarga berada. Namun tahun 1926 di Paris, Gabrielle “Coco’ Chanel, desainer Prancis mempelopori pemakaian gaun hitam untuk kesempatan resepsi, yang disebutnya “The Little Black Dress”- gaun hitam mungil. Konon Paul Poiret, desainer yang lebih senior pernah menyindirnya demikian. ”Apakah engkau datang untuk keperluan berkabung, Nona?” Lalu dengan tenang dan tangkas Chanel menjawab,”Ya, berkabung untuk dirimu, Tuan!” Percakapan sinis mereka terekam dalam sejarah hingga kini.
The Little Black Dress makin popular setelah Hubert de Givenchy, desainer papan at as Prancis, dipercaya untuk mendandani aktris Holluywood Audrey Hepburn dalam film “Sabrina” (1957) dan ‘Breakfast at Tiffany’s” (1961). Dalam film-film tersebut gaun hitam dengan desain sedemikian rupa, membuat Audrey Hepburn tampil anggun dan elegan. Karya Givenchy ini menghilhami para desainer fashion dalam reka gaya gaun hitam sampai sekarang.
Gaun hitam mungil ini seperti punya daya magis. Ia seperti penyulap yang bisa mengubah gaya biasa menjadi lebih bervariasi.
Banyak yang percaya diri mengenakan sehelai gaun hitam mungil dalam aneka kesempatan. Lebih-lebih di era ’90-an, ketika desainer Amerika, Donna Karan mengusung gaya minimalis, The Little Black Dress –pun makin merebak dan disukai di mana-mana. Salah satu ikon mode tahun ’80- ’90 –an, Putri Diana dari Inggris, mempunyai belasan potong gaun hitam mungil. Sederetan selebritis seperti : Angelina Jolie, Katie Holmes, Anne Hateway dan Jennifer Aniston, juga banyak mempunyai gaun hitam mungil, keempat bintang serial ‘Sex & the City’ dan masih banyak lagi; mereka percaya akan pesona gaun hitam mungil. Demikian populernya gaun hitam mungil ini sehingga tokoh kartun Betty Boop, boneka Barbie pun tak ketinggalan mengusung populernya gaun ini, termasuk para sosialita dan selebritis tanah air.
Sebagai komponen penting dalam desain,warna hitam adalah warna dasar yang pantas dipadukan dengan hampir semua warna untuk mendapat efek kontras. Pemakaian warna ini juga dapat memberi kesan ‘merampingkan’ badan bila dipakai sebagai gaun terusan. Dengan menerapkan system mix and match (padu padan) yang tepat, seheai gaun hitam mungil yang berpotongan sederhana dapat dikenakan untuk berbagai kesempatan. Decolette (garis leher) yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan sosok tubuh si pemakai.
Gaun hitam mungil ini seperti punya daya magis. Ia seperti penyulap yang bisa mengubah baya biasa menjadi bervariasi. Sehelai gaun hitam berusan lengan pendek dengan penambahan blazer (semi jas) atau vest, akan membuat penampilan yang pantas untuk ke kantor. Bila ditambah scarf, selendang warna kontras dan bros, akan menambah anggun sat ke jamuan minum teh dan makan malam. Bila dipadankan dengan rompi penuh payet, semi blazer dari bahan lace (renda) atau penuh bordiran, aksesoris bertumpuk ditambah perubahan pada tata rambut dan makeup, akan menambah penampilan lebih elegan dan anggun saat ke pesta.
Di Amerika, hasil survei yang dilakukan oleh Little Black Dress Wines International Survey menyebutkan : sebanyak 66% wanita di sana setidaknya mempunyai sehelai gaun hitam mungil, dan 82% di antaranya merasa gaun tersebut merupakan baju yang sangat penting bagi wanita. Melihat demikian banyak ragam kesempatan yang dapat diraih, mungkin setiap wanita perlu mengoleksi sehelai gaun hitam terusan dalam lemari pakaiannya. Kenyataannya, sehelai gaun hitam mungil tidak hanya efisien dalam gaya, tetapi juga efektif dalam dana.
Tidak Hanya dalam Bentuk Busana
Nama Little Black Dress ini sendiri juga mempunyai ‘power’ dan diyakini mempunyai daya jual tersendiri. Lembaga survei yang mengadakan penelitian tentang busana ini juga bukan kebetulan mengambil nama yang sama dan berada di balik produk wine Little Black Dress.
Produsen kosmetika merek Avon , mengeluarkan parfum body spray merek ‘Little Black Dress’ yang dikemas dalam botol hitam yang sederhana, yang angka penjualannya sangat bagus. Merek terkenal Hugo Boss tidak ketinggalan juga mengusung semangat yang sama dalam meluncurkan wewangian untuk wanita yang bertajuk : Hugo Boss Nuit Pour Femme. Aktris Gwyneth Paltrow yang dipercaya sebagai wajah baru brand tersebut saat pemotretan juga mengenakan gaun hitam mungil. Parfum ini dikampanyekan Agustus 2012.
Little Black Dress sendiri tak jarang juga menjadi ilham untuk sebuah event charity misalnya, di mana undangan diminta memakai little black dress sebagai dresscode.
Gaun Mahal untuk Amal
Sebulan lebih sebelum Putri Diana meninggal pada bulan Agustus 1996, dia sempat melelang 79 helai gaunnya untuk amal. Hasilnya digunakan untuk membantu penelitian Aids dan kanker pada anak-anak. Gaun termahal dalam pelelangan tersebut adalah gaun hitam karya desainer Inggris, Victor Edelstein yang semula dibeli sang putri seharga US 10.000 dolar. Gaun tersebut dikenakan oleh sang puteri ketika berdansa dengan aktor John Travolta dalam jamuan makan malam di Gedung Putih saat kunjungan kenegaraan Pangeran Charles dan Putri Diana semasa pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Gaun tersebut dilepas oleh rumah lelang Christie di New York dengan harga US 225.000 dolar!
Dengan tujuan amal, Hubert de Givenchy, desainer senior Prancis melelang satu dari tiga gaun hitam yang dikenakan oleh Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly dalam film ‘Breakfast at Tiffany’s’ tahun 1961, juga di pelelangan Christie. Aktris Hollywood berwajah cantik klasik, Natalie Portman - pemenang Oscar di film ‘Black Swan’ didaulat sebagai model untuk mengenakan gaun itu. Januari 2007, gaun tersebut dibeli oleh pembeli anonim dengan harga fantastis US 1.000.000 dolar!
Keseluruhan hasil penjualan gaun tersebut disumbangkan Givenchy untuk anak-anak miskin dan para pengungsi di bawah naungan UNICEF. Kegiatan lelang ini untuk mengingat spirit Audrey Hepburn sebagai aktivis organisasi kemanusiaan tersebut setelah pensiun dari keartisannya di Hollywood hingga akhir hayatnya …
Mungkinkah hanya kebetulan bila gaun Putri Diana dan Audrey Hepburn yang terjual dengan harga tinggi tersebut adalah : sehelai gaun hitam mungil atau ‘a little black dress’ ? ***
(Pernah dimuat di majalah FashionPRO, Januari 2010)
0 komentar:
Posting Komentar